
Enggie angelo
Rabu, 18 Agustus 2010
Union Cemetery,connecticut,USA
Uni Cemetery di Easton, Connecticut.merupakan kuburan yang paling angker di connecticutya, tetapi juga dianggap sebagai kuburan yang paling angker di Amerika Serikat. Hantu yang paling terkenal adalah White Lady. Sejumlah foto telah diambil dari dia dan bahkan ia telah tertangkap di film. dia memiliki rambut hitam dan memakai sebuah topi dan nightgown. Dia sering muncul di jalan raya sepanjang route 59 dan kadang-kadang route 111 dimana dia sering menampakkan diri dengan mendekati kendaraan. Di satu kesempatan pada tahun 1993, seorang pemadam kebakaran yang sedang berkendara di sepanjang jalan - ia mendengar suara terpelanting dan lekuk disebelah kiri kendaraan.Seorang perempuan muncul di depan mobil, dia juga melihat petani dengan topi jerami duduk di samping mobil itu. kuburan itu selalu terkunci di malam hari dan secara teratur dipatroli oleh polisi. Gambar di bawah adalah salah satu dari banyak yang dapat ditemukan di Internet.


Minggu, 15 Agustus 2010
Manusia Kadal dari Scape Ore Swamp

Kasus ini terjadi di kawasan berawa di daerah Lee Country, Carolina Selatan. Makhluk aneh yang digambarkan memiliki tinggi 7 feed atau lebih dari 2 meter, berbadan tegap dengan kulit yang bersisik berwarna hijau muncul di sana. Matanya menyeramkan sebesar jeruk glowing. Makhluk itu memiliki tiga jari pada tangan dan kakinya. Orang menyebutnya makhluk kadal dari rawa.
Laporan pertama tentang keberadaan mahluk itu disampaikan oleh Christopher Davis, 17 tahun, penduduk setempat. Ia mengatakan, makhluk yang ditemui saat berkendara melewati perbatasan Scape Ore Swamp. Kebetulan saat itu mobilnya mengalami masalah sehingga ia terpaksa berhenti untuk ganti ban. Ketika ia selesai ganti ban, dia mendengar suara berisik di belakangnya.
Saat berpaling, betapa terkejutnya dia melihat mahluk aneh tampak berjalan menuju dirinya. Davis mengaku, makhluk itu mencoba menyerang mobilnya, dengan melompat di atas atap mobil. David berusaha kabur . Sampai di rumah, di lihatnya kaca spion mobinya telah hancur, kerusakan juga pada atap mobil.
Beberapa bulan yang sama, muncul laporan hampir senada dengan kasus David. Dilaporkan, mahluk itu mirip kadal raksasa berada di dekat rawa. Sebagian besar laporkan mengatakan kejadiannya sekitar 3 mil atau 5 km dari Bishopville atau di sekitar dari rawa-rawa. Dua bulan kejadian, beberapa polisi melakukan penyelidikan dan ditemukan jejak kaki berukuran 14 inc panjangnya.
Lalu polisi mengirim laporran itu ke FBI untuk ditelusuri lebih lanjut. Namun analisa menemui jalan buntu, hingga sekarang tak jelas, makhluk apakah yang berperawakan mirip kadal itu.***
Sabtu, 14 Agustus 2010
Penemuan Terbaru Di Laut Merah: Kereta Roda Fir’aun
Masih ingat dengan kisah mukjizat Nabi Musa yang membelah laut merah dengan tongkatnya? Seorang Arkeolog bernama Ron Wyatt pada ahir tahun 1988 silam mengklaim bahwa dirinya telah menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno didasar laut merah.
Menurutnya, mungkin ini merupakan bangkai kereta tempur Fira’un yang tenggelam dilautan tersebut saat digunakan untuk mengejar Musa bersama para pengikutnya.
Menurut pengakuannya, selain menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur berkuda, Wyatt bersama para krunya juga menemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda ditempat yang sama. Temuan ini tentunya semakin memperkuat dugaan bahwa sisa-sisa tulang belulang itu merupakan bagian dari kerangka para bala tentara Fir’aun yang tenggelam di laut Merah.
Apalagi dari hasil pengujian yang dilakukan di Stockhlom University terhadap beberapa sisa tulang belulang yang berhasil ditemukan, memang benar adanya bahwa struktur dan kandungan beberapa tulang telah berusia sekitar 3500 tahun silam. Dimana menurut sejarah, kejadian pengejaran itu juga terjadi dalam kurun waktu yang sama.
Selain itu, ada suatu benda menarik yang juga berhasil ditemukan, yaitu poros roda dari salah satu kereta kuda yang kini keseluruhannya telah tertutup oleh batu karang, sehingga untuk saat ini bentuk aslinya sangat sulit untuk dilihat secara jelas.
Mungkin Allah sengaja melindungi benda ini untuk menunjukkan kepada kita semua bahwa mukjizat yang diturunkan kepada Nabi-nabiNya merupakan suatu hal yang nyata dan bukan merupakan cerita karangan belaka.
Diantara beberapa bangkai kereta tadi, ditemukan pula sebuah roda dengan 4 buah jeruji yang terbuat dari emas. Sepertinya, inilah sisa dari roda kereta kuda yang ditunggangi oleh Fira’un.
Pada gambar di atas, menurut para ahli kira-kira disitulah lokasi dimana Nabi Musa bersama para kaumnya menyebrangi laut Merah. Lokasi penyeberangan diperkirakan berada di Teluk Aqaba di Nuweiba.
Kedalaman maksimum perairan di sekitar lokasi penyeberangan adalah 800 meter di sisi ke arah Mesir dan 900 meter di sisi ke arah Arab. Sementara itu di sisi utara dan selatan lintasan penyeberangan (garis merah) kedalamannya mencapai 1500 meter. Kemiringan laut dari Nuweiba ke arah Teluk Aqaba sekitar 1/14 atau 4 derajat, sementara itu dari Teluk Nuweiba ke arah daratan Arab sekitar 1/10 atau 6 derajat.
Diperkirakan jarak antara Nuweiba ke Arab sekitar 1800 meter.Lebar lintasan Laut Merah yang terbelah diperkirakan 900 meter.
Dapatkah kita membayangkan berapa gaya yang diperlukan untuk dapat membelah air laut hingga memiliki lebar lintasan 900 meter dengan jarak 1800 meter pada kedalaman perairan yang rata2 mencapai ratusan meter untuk waktu yang cukup lama, mengingat pengikut Nabi Musa yang menurut sejarah berjumlah ribuan? (menurut tulisan lain diperkirakan jaraknya mencapai 7 km, dengan jumlah pengikut Nabi Musa sekitar 600.000 orang dan waktu yang ditempuh untuk menyeberang sekitar 4 jam).
Menurut sebuah perhitungan, diperkirakan diperlukan tekanan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton/m2 atau setara dengan tekanan yang kita terima jika menyelam di laut hingga kedalaman 280 meter.
Jika kita kaitkan dengan kecepatan angin,menurut beberapa perhitungan,setidaknya diperlukan hembusan angin dengan kecepatan konstan 30 meter/detik (108 km/jam) sepanjang malam untuk dapat membelah dan mempertahankan belahan air laut tersebut dalam jangka waktu 4 jam.
Sudah beberapa ribu taun lamanya fir’aun meninggal, ternyata masih utuh mayatnya. Mungkin Allah ingin menunjukkan kepada kita, ini orang yg mengganggap dirinya tuhan.
Bumi dan Alam Semesta
kita awali dengan gambar diatas, ada apa dengan gambar tersebut?, itu adalah prose’ pembentukan kerak bumi yang terjadi berjuta-juta tahun yang lalu diawali dari gambar C-A, bila diamati batuan pada lapisan-lapisan tersebut, ternyata memiliki arah dipol magnet yang berbeda-beda.
Apa sih dipol magnet tuh, maafya kalo salah dipol magnet adalah kutub magnet, utara atau selatan, nah diperkirakan bumi kita ini sudah beberapa kali terjadi pergantian arah medan magnet, sehingga dalam lapisan-lapisan batuannya terdapat arah dipol yang berbeda.

Fenomena Magnet reversal ini telah tercatat sejak 330 juta tahun yang lalu. Selama waktu tersebut lebih dari 400 reversal terjadi atau dengan kata lain reversal terjadi setiap 700.000 tahun. Dan reversal terakhir terjadi sekitar 780.000 tahun yang lalu. Pada saat itu, medan magnet bertransisi dari keadaan reversed menjadi keadaan normal. Keadaan normal adalah keadaan medan kutub magnetic sekarang ini.
Fenomena magnetic reversal ini dapat diamati dari beberapa fakta, diantaranya :
Adanya perbedaan polarisasi batuan di daerah spreading, Ketika batuan beku yang terbentuk di dalam atau permukaan bumi, mengalami pendinginan dan mengeras, maka pada batuan tersebut akan terdapat rekaman magnetik. Jika pendinginan batuan berlangsung cepat, maka akan diperoleh rekaman singkat dari medan magnet. Pendinginan batuan yang lambat, seperti terjadi pada batuan yang terbentuk di dalam bumi, maka akan diperoleh rekaman dalam waktu yang lebih lama. Batuan jenis tertentu tidak hanya memberikan informasi mengenai medan magnet saat dia terbentuk,tetapi juga kita bisa menentukan perubahan arah dan intensitas medan ketika terjadi reversal magnetik.
Apa sih dipol magnet tuh, maafya kalo salah dipol magnet adalah kutub magnet, utara atau selatan, nah diperkirakan bumi kita ini sudah beberapa kali terjadi pergantian arah medan magnet, sehingga dalam lapisan-lapisan batuannya terdapat arah dipol yang berbeda.

Fenomena Magnet reversal ini telah tercatat sejak 330 juta tahun yang lalu. Selama waktu tersebut lebih dari 400 reversal terjadi atau dengan kata lain reversal terjadi setiap 700.000 tahun. Dan reversal terakhir terjadi sekitar 780.000 tahun yang lalu. Pada saat itu, medan magnet bertransisi dari keadaan reversed menjadi keadaan normal. Keadaan normal adalah keadaan medan kutub magnetic sekarang ini.
Fenomena magnetic reversal ini dapat diamati dari beberapa fakta, diantaranya :
Adanya perbedaan polarisasi batuan di daerah spreading, Ketika batuan beku yang terbentuk di dalam atau permukaan bumi, mengalami pendinginan dan mengeras, maka pada batuan tersebut akan terdapat rekaman magnetik. Jika pendinginan batuan berlangsung cepat, maka akan diperoleh rekaman singkat dari medan magnet. Pendinginan batuan yang lambat, seperti terjadi pada batuan yang terbentuk di dalam bumi, maka akan diperoleh rekaman dalam waktu yang lebih lama. Batuan jenis tertentu tidak hanya memberikan informasi mengenai medan magnet saat dia terbentuk,tetapi juga kita bisa menentukan perubahan arah dan intensitas medan ketika terjadi reversal magnetik.
Apa dampaknya terhadap bumi, mari kita simak
para ahli arkeolog di Mesir, mereka menemukan sebuah kalender kuno yang dibuat dari 3036 SM hingga 21 Desember 2012. kalender ini dipercaya dibuat oleh suku Maya yang konon terkenal akan ke-misteriusannya (terkesan tertutup) dan telah punah hingga sekarang. Di dalam kalender tersebut, dijelaskan bahwa suku Maya berhenti melakukan proses pembuatan kalender ini pada saat memprediksi keadaan dunia tanggal 21 Desember 2012 dan di bawah tanggal itu, tercantum tulisan “End of Time” namun, banyak orang yang menafsirkannya sebagai “akhir waktu” dengan kata lain berakhirnya perputaran kehidupan manusia (Kiamat!!!)
para ahli arkeolog di Mesir, mereka menemukan sebuah kalender kuno yang dibuat dari 3036 SM hingga 21 Desember 2012. kalender ini dipercaya dibuat oleh suku Maya yang konon terkenal akan ke-misteriusannya (terkesan tertutup) dan telah punah hingga sekarang. Di dalam kalender tersebut, dijelaskan bahwa suku Maya berhenti melakukan proses pembuatan kalender ini pada saat memprediksi keadaan dunia tanggal 21 Desember 2012 dan di bawah tanggal itu, tercantum tulisan “End of Time” namun, banyak orang yang menafsirkannya sebagai “akhir waktu” dengan kata lain berakhirnya perputaran kehidupan manusia (Kiamat!!!)
Oh ya, hampir lupa, ada loh trailer film bioskop dengan judul "2012" yang akan di-realese pada tanggal 13 November 2009 (US) tapi kurang tau pada tanggal berapa, film ini mulai dipublikasikan di indonesia. Film ini menceritakan tentang bagaimana gambaran hari kiamat yang akan terjadi. Mulai dari ramalan suku Maya yang misterius hingga kebenaran tentang adanya hari kiamat itu.

Nah mari kita teruskan dengan fenomena lain selain perkiraan suku maya tersebut
Bagian luar Tata Surya masih memiliki banyak planet-planet minor yang belum ditemukan. Sejak pencarian Planet X dimulai pada awal abad ke 20, kemungkinan akan adanya planet hipotetis yang mengorbit Matahari di balik Sabuk Kuiper telah membakar teori-teori Kiamat dan spekulasi bahwa Planet X sebenarnya merupakan saudara Matahari kita yang telah lama “hilang”. Tetapi, mengapa kita harus cemas duluan akan Planet X/Teori Kiamat ini? Planet X kan tidak lain hanya merupakan obyek hipotetis yang tidak diketahui?
Teori-teori ini didorong pula dengan adanya ramalan suku Maya akan kiamat dunia pada tahun 2012 (Mayan Prophecy) dan cerita mistis Bangsa Sumeria tentang Planet Nibiru, dan akhirnya kini memanas sebagai “ramalan kiamat” 21 Desember 2012. Namun, bukti-bukti astronomis yang digunakan untuk teori-teori ini benar-benar melenceng.
Pada 18 Juni kemarin, peneliti-peneliti Jepang mengumumkan berita bahwa pencarian teoretis mereka untuk sebuah massa besar di luar Tata Surya kita telah membuahkan hasil. Dari perhitungan mereka, mungkin saja terdapat sebuah planet yang sedikit lebih besar daripada sebuah objek Plutoid atau planet kerdil, tetapi tentu lebih kecil dari Bumi, yang mengorbit Matahari dengan jarak lebih dari 100 SA. Tetapi, sebelum kita terhanyut pada penemuan ini, planet ini bukan Nibiru, dan bukan pula bukti akan berakhirnya dunia ini pada 2012. Penemuan ini adalah penemuan baru dan merupakan perkembangan yang sangat menarik dalam pencarian planet-planet minor di balik Sabuk Kuiper.
Dalam simulasi teoretis, dua orang peneliti Jepang telah menyimpulkan bahwa bagian paling luar dari Tata Surya kita mungkin mengandung planet yang belum ditemukan. Patryk Lykawa dan Tadashi Mukai dari Universitas Kobe telah mempublikasikan paper mereka dalam Astrophysical Journal. Paper mereka menjelaskan tentang planet minor yang mereka yakini berinteraksi dengan Sabuk Kuiper yang misterius itu.

Nah mari kita teruskan dengan fenomena lain selain perkiraan suku maya tersebut
Bagian luar Tata Surya masih memiliki banyak planet-planet minor yang belum ditemukan. Sejak pencarian Planet X dimulai pada awal abad ke 20, kemungkinan akan adanya planet hipotetis yang mengorbit Matahari di balik Sabuk Kuiper telah membakar teori-teori Kiamat dan spekulasi bahwa Planet X sebenarnya merupakan saudara Matahari kita yang telah lama “hilang”. Tetapi, mengapa kita harus cemas duluan akan Planet X/Teori Kiamat ini? Planet X kan tidak lain hanya merupakan obyek hipotetis yang tidak diketahui?
Teori-teori ini didorong pula dengan adanya ramalan suku Maya akan kiamat dunia pada tahun 2012 (Mayan Prophecy) dan cerita mistis Bangsa Sumeria tentang Planet Nibiru, dan akhirnya kini memanas sebagai “ramalan kiamat” 21 Desember 2012. Namun, bukti-bukti astronomis yang digunakan untuk teori-teori ini benar-benar melenceng.
Pada 18 Juni kemarin, peneliti-peneliti Jepang mengumumkan berita bahwa pencarian teoretis mereka untuk sebuah massa besar di luar Tata Surya kita telah membuahkan hasil. Dari perhitungan mereka, mungkin saja terdapat sebuah planet yang sedikit lebih besar daripada sebuah objek Plutoid atau planet kerdil, tetapi tentu lebih kecil dari Bumi, yang mengorbit Matahari dengan jarak lebih dari 100 SA. Tetapi, sebelum kita terhanyut pada penemuan ini, planet ini bukan Nibiru, dan bukan pula bukti akan berakhirnya dunia ini pada 2012. Penemuan ini adalah penemuan baru dan merupakan perkembangan yang sangat menarik dalam pencarian planet-planet minor di balik Sabuk Kuiper.
Dalam simulasi teoretis, dua orang peneliti Jepang telah menyimpulkan bahwa bagian paling luar dari Tata Surya kita mungkin mengandung planet yang belum ditemukan. Patryk Lykawa dan Tadashi Mukai dari Universitas Kobe telah mempublikasikan paper mereka dalam Astrophysical Journal. Paper mereka menjelaskan tentang planet minor yang mereka yakini berinteraksi dengan Sabuk Kuiper yang misterius itu.
Kuiper Belt Objects (KBOs)
Sedna, salah satu objek di Sabuk Kuipert. Kredit : NASA
Sabuk Kuiper menempati wilayah yang sangat luas di Tata Surya kita, kira-kira 30-50 SA dari Matahari, dan mengandung sejumlah besar objek-objek batuan dan metalik. Objek terbesar yang diketahui adalah planet kerdil (Plutoid) Eris. Telah lama diketahui, Sabuk Kuiper memiliki karakteristik yang aneh, yang mungkin menandakan keberadaan sebuah benda (planet) besar yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper. Salah satu karakterikstik tersebut adalah yang disebut dengan “Kuiper Cliff” atau Jurang Kuiper yang terdapat pada jarak 50 SA. Ini merupakan akhir dari Sabuk Kuiper yang tiba-tiba, dan sangat sedikit objek Sabuk Kuiper yang telah dapat diamati di balik titik ini. Jurang ini tidak dapat dihubungkan terhadap resonansi orbital dengan planet-planet masif seperti Neptunus, dan tampaknya tidak terjadi kesalahan (error) pengamatan. Banyak ahli astronomi percaya bahwa akhir yang tiba-tiba dalam populasi Sabuk Kuiper tersebut dapat disebabkan oleh planet yang belum ditemukan, yang mungkin sebesar Bumi. Objek inilah yang diyakini Lykawka dan Mukai, dan telah mereka perhitungkan keberadaannya.
Para peneliti Jepang ini memprediksikan sebuah objek besar, yang massanya 30-70 % massa Bumi, mengorbit Matahari pada jarak 100-200 SA. Objek ini mungkin juga dapat membantu menjelaskan mengapa sebagian objek Sabuk Kuiper dan objek Trans-Neptunian (TNO) memiliki beberapa karakteristik orbital yang aneh, contohnya Sedna.
Sedna, salah satu objek di Sabuk Kuipert. Kredit : NASA
Sabuk Kuiper menempati wilayah yang sangat luas di Tata Surya kita, kira-kira 30-50 SA dari Matahari, dan mengandung sejumlah besar objek-objek batuan dan metalik. Objek terbesar yang diketahui adalah planet kerdil (Plutoid) Eris. Telah lama diketahui, Sabuk Kuiper memiliki karakteristik yang aneh, yang mungkin menandakan keberadaan sebuah benda (planet) besar yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper. Salah satu karakterikstik tersebut adalah yang disebut dengan “Kuiper Cliff” atau Jurang Kuiper yang terdapat pada jarak 50 SA. Ini merupakan akhir dari Sabuk Kuiper yang tiba-tiba, dan sangat sedikit objek Sabuk Kuiper yang telah dapat diamati di balik titik ini. Jurang ini tidak dapat dihubungkan terhadap resonansi orbital dengan planet-planet masif seperti Neptunus, dan tampaknya tidak terjadi kesalahan (error) pengamatan. Banyak ahli astronomi percaya bahwa akhir yang tiba-tiba dalam populasi Sabuk Kuiper tersebut dapat disebabkan oleh planet yang belum ditemukan, yang mungkin sebesar Bumi. Objek inilah yang diyakini Lykawka dan Mukai, dan telah mereka perhitungkan keberadaannya.
Para peneliti Jepang ini memprediksikan sebuah objek besar, yang massanya 30-70 % massa Bumi, mengorbit Matahari pada jarak 100-200 SA. Objek ini mungkin juga dapat membantu menjelaskan mengapa sebagian objek Sabuk Kuiper dan objek Trans-Neptunian (TNO) memiliki beberapa karakteristik orbital yang aneh, contohnya Sedna.
Objek-objek trans Neptunian. Kredit : NASA
Sejak ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom telah mencari objek lain yang lebih masif, yang dapat menjelaskan gangguan orbital yang diamati pada orbit Neptunus dan Uranus. Pencarian ini dikenal sebagai “Pencarian Planet X”, yang diartikan secara harfiah sebagai “pencarian planet yang belum teridentifikasi”. Pada tahun 1980an gangguan orbital ini dianggap sebagai kesalahan (error) pengamatan. Oleh karena itu, pencarian ilmiah akan Planet X dewasa ini adalah pencarian untuk objek Sabuk Kuiper yang besar, atau pencarian planet minor. Meskipun Planet X mungkin tidak akan sebesar massa Bumi, para peneliti masih akan tetap tertarik untuk mencari objek-objek Kuiper lain, yang mungkin seukuran Plutoid, mungkin juga sedikit lebih besar, tetapi tidak terlalu besar.
“The interesting thing for me is the suggestion of the kinds of very interesting objects that may yet await discovery in the outer solar system. We are still scratching the edges of that region of the solar system, and I expect many surprises await us with the future deeper surveys.” - Mark Sykes, Direktur Planetary Science Institute (PSI) di Arizona.
Sejak ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom telah mencari objek lain yang lebih masif, yang dapat menjelaskan gangguan orbital yang diamati pada orbit Neptunus dan Uranus. Pencarian ini dikenal sebagai “Pencarian Planet X”, yang diartikan secara harfiah sebagai “pencarian planet yang belum teridentifikasi”. Pada tahun 1980an gangguan orbital ini dianggap sebagai kesalahan (error) pengamatan. Oleh karena itu, pencarian ilmiah akan Planet X dewasa ini adalah pencarian untuk objek Sabuk Kuiper yang besar, atau pencarian planet minor. Meskipun Planet X mungkin tidak akan sebesar massa Bumi, para peneliti masih akan tetap tertarik untuk mencari objek-objek Kuiper lain, yang mungkin seukuran Plutoid, mungkin juga sedikit lebih besar, tetapi tidak terlalu besar.
“The interesting thing for me is the suggestion of the kinds of very interesting objects that may yet await discovery in the outer solar system. We are still scratching the edges of that region of the solar system, and I expect many surprises await us with the future deeper surveys.” - Mark Sykes, Direktur Planetary Science Institute (PSI) di Arizona.
Planet X Tidaklah Menakutkan
Jadi, dari mana Nibiru ini berasal? Pada tahun 1976, sebuah buku kontroversial berjudul The Twelfth Planet atau Planet Kedua belas ditulis oleh Zecharian Sitchin. Sitchin telah menerjemahkan tulisan-tulisan kuno Sumeria yang berbentuk baji (bentuk tulisan yang diketahui paling kuno). Tulisan berumur 6.000 tahun ini mengungkapkan bahwa ras alien yang dikenal sebagai Anunnaki dari planet yang disebut Nibiru, mendarat di Bumi. Ringkas cerita, Anunnaki memodifikasi gen primata di Bumi untuk menciptakan homo sapiens sebagai budak mereka.
Jadi, dari mana Nibiru ini berasal? Pada tahun 1976, sebuah buku kontroversial berjudul The Twelfth Planet atau Planet Kedua belas ditulis oleh Zecharian Sitchin. Sitchin telah menerjemahkan tulisan-tulisan kuno Sumeria yang berbentuk baji (bentuk tulisan yang diketahui paling kuno). Tulisan berumur 6.000 tahun ini mengungkapkan bahwa ras alien yang dikenal sebagai Anunnaki dari planet yang disebut Nibiru, mendarat di Bumi. Ringkas cerita, Anunnaki memodifikasi gen primata di Bumi untuk menciptakan homo sapiens sebagai budak mereka.
Ketika Anunnaki meninggalkan Bumi, mereka membiarkan kita memerintah Bumi ini hingga saatnya mereka kembali nanti. Semua ini mungkin tampak sedikit fantastis, dan mungkin juga sedikit terlalu detail jika mengingat semua ini merupakan terjemahan harfiah dari suatu tulisan kuno berusia 6.000 tahun. Pekerjaan Sitchin ini telah diabaikan oleh komunitas ilmiah sebagaimana metode interpretasinya dianggap imajinatif. Meskipun demikian, banyak juga yang mendengar Sitchin, dan meyakini bahwa Nibiru (dengan orbitnya yang sangat eksentrik dalam mengelilingi Matahari) akan kembali, mungkin pada tahun 2012 untuk menyebabkan semua kehancuran dan terror-teror di Bumi ini. Dari “penemuan” astronomis yang meragukan inilah hipotesis Kiamat 2012 Planet X didasarkan. Lalu, bagaimanakah Planet X dianggap sebagai perwujudan dari Nibiru?
Kemudian terdapat juga “penemuan katai coklat di luar Tata Surya kita” dari IRAS pada tahun 1984 dan “pengumuman NASA akan planet bermassa 4-8 massa Bumi yang sedang menuju Bumi” pada tahun 1933. Para pendukung hipotesis kiamat ini bergantung pada penemuan astronomis tersebut, sebagai bukti bahwa Nibiru sebenarnya adalah Planet X yang telah lama dicari para astronom selama abad ini. Tidak hanya itu, dengan memanipulasi fakta-fakta tentang penelitian-penelitian ilmiah, mereka “membuktikan” bahwa Nibiru sedang menuju kita (Bumi), dan pada tahun 2012, benda masif ini akan memasuki bagian dalam Tata Surya kita, menyebabkan gangguan gravitasi.
Dalam pendefinisian yang paling murni, Planet X adalah planet yang belum diketahui, yang mungkin secara teoretis mengorbit Matahari jauh di balik Sabuk Kuiper. Jika penemuan beberapa hari lalu memang akhirnya mengarah pada pengamatan sebuah planet atau Plutoid, maka hal ini akan menjadi penemuan luar biasa yang membantu kita memahami evolusi dan karakteristik misterius bagian luar Tata Surya kita.
Langganan:
Postingan (Atom)